Perbaikan Ac Mobil Service Ac Mobil Samarinda Kaltim

 

Pendahuluan
Pada dasarnya prinsip kerja AC mobil sama dengan sistem-sistem AC yang lain. Prinsip kerja tersebut sama dengan heat exchanger yang lain. Pada setiap prinsip kerja heat exchanger pasti ada perubahan atau perbedaan tekanan, hal tersebut akan menyebabkan perbedaan temperatur, kondisi seperti itu sama dengan yang terjadi pada prinsip AC . Agar pengaruh perubahan tekanan dapat menghasilkan perubahan temperatur yang sesuai maka digunakanlah media pendingin pada sistem AC, kebanyakan sistem AC menggunakan media pendingi Refrigerant atau sering dikenal dengan istilah Freon. Perubahan temperatur akibat dari perubahan tekanan dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini

Gambar 1. Diagram Enthalpy

Komponen-komponen sistem AC
Sebelum berbicara tentang cara kerja sistem AC mobil, terlebih dahulu kita harus mengenal komponen-komponen AC mobil berikut tugas masing-masing komponen tersebut. Adapun komponen-komponen pembentuk sistem AC mobil adalah sebagai berikut.

 

A. Kompressor
Kompresor AC mobil berfungsi untuk mengalirkan media pendingin dalam hal ini Refrigerant atau Freon untuk bersirkulasi di dalam sistem AC mobil, sekaligus memberikan tekanan sesuai dengan kebutuhan tekanan yang ada. Kompresor AC mobil umumnya digerakan oleh motor bakar dari mesin mobil itu sendiri, agar kompresor dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai keinginan kita pada saat menggunakan AC, maka penghubung putaran ke mesin menggunakan kopling magnet.

Gambar 2. Kompresor AC mobil

B. Kondensor
Kondensor pada sistem AC mobil berfungsi untuk mengkondensasikan media pendingin di dalam sistem, yang semula berasal dari kompresor berbentuk gas dirubah menjadi bentuk cair didalam kondensor. Hal tersebut dapat terjadi karena ada pelepasan panas ke udara luar melalui sirip-sirip kondensor

Gambar 3. Kondensor AC mobil
C. Filter / Dryer
Filter / Dryer pada sistem AC berfungsi untuk menyarik partikel-partikel kotoran yang ikut beredar di dalam sistem, serta menyerap uap air yang ikut beredar di dalam sistem. Kotoran yang ikut beredar di dalam sistem dapat menyumbat saluran- saluran yang ada sehingga menggangggu kerjanya sistem AC, sedangkan uap air yang ikut beredar di dalam sistem dapat terjadi pembekuan karena temperatur media pendingin bisa turun di bawah 0 derajat celsius, hal tersebut dapat menyumbat yang akhirnya mengganggu kerjanya sistem AC.

Gambar 4. Filter / Dryer

D. Katup Expansi
Katup Expansi pada sistem AC berfungsi untuk menurunkan tekana media pendingin, dari Refrigran bentuk cair bertekanan tinggi menjadi tekanan tekanan rendah dalam bentuk kabut. Akibat dari penurunan tekanan tersebut maka temperatur media pendingin menjadi turun drastis, seperti halnya tampak pada gambar 1. Diagram Enthalphy di atas.

Gambar 5. Katup Expansi

E. Evaporator
Evaporator pada sistem AC berfungsi untuk menyerap panas dari udara luar yang dialirkan ke dalam ruangan yang didinginkan, hal ini terjadi pada saat ada aliran udara yang melewati sirip-sirip daripada evaporator maka panas dari udara tersebut diserap oleh sirip-sirip evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin, udara dingin itulah yang digunakan untuk mendinginkan ruangan. Prinsip kerja Evaporator adalah kebalikan dari kondensor sistem AC.

Gambar 6. Evaporator

Cara kerja sistem AC mobil
Seperti telah dijelaskan fungsi dari komponen-komponen sistem AC di atas, cara kerja dari sistem AC adalah penggabungan dari fungsi masing-masing komponen tersebut, hal tersebut digambarkan di bawah ini.

Gambar 7. Gambaran kerja sistem AC

Adapun cara kerja dari sistem AC mobil adalah sebagai berikut:
Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan mensirkulasikan media pendingin / Refrigerant / Freon yang masih berbentuk Gas ke dalam sistem dengan tekanan tertentu.
Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke kondensor, di kondensor media pendingin didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka media pendingin yang tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendingin berbentuk cair.
Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter / Dryer untuk dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di dalam sistem. Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katu expansi yang bertugas untuk menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun maka otomatis temperatur juga turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah.
Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperatur udara tersebut menjadi turun. Udara yang sudah turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa sejuk. Sementara itu di dala evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendingin, yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator.
Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di sirkulasikan ke dalam sistem.
Demikianlah ulasan cara kerja AC mobil secara singkat, semoga tulisan ini bermanfaat. Dan jangan dilewatkan untuk seri berikutnya, penulis akan mempuat ulasan tentang diagnosa kerusakan sistem AC.
Untuk perbaikan AC mobil anda di wilayah samarinda sekitarnya bisa kami bantu dengan tenaga teknis profesional.

Cukup call 082256277256 teknisi spesialis AC mobil  akan segera meluncur ke tempat anda.

AC Mobil pribadi, Mobil niaga, Bus, truck, alat berat.

Referensi:
0. VEDC Malang
1.   Gerschler, Fachkunde Kraftfahrzeugtechnik, Europa Lehrmittel, Stuttgart, 1984.
2.     .………,.Automotive Electric/Elektronic System, Manualbook,   Robert Bosch Gmbh, Stuttgart. 1995
3.   ………,. Automotive Handbook, Robert Bosch Gmbh, Stuttgart. 2000
4. ……… , Autoelektrik Autoelektronik am Ottomotor, BOSCH, Stutgart, 1987.


Request order

Mr. Ac

Comments